Selasa, 31 Agustus 2010

Menanti Gerimis



Sepasang kaki saling mengatur langkah. Tubuh lunglai dengan kepala tertunduk jalan menyusuri jalan sempit, dimana kiri kanannya dipenuhi tembok berlubang. Sesekali genangan air mengganggu langkah kakinya.

Dengan rambut yang basah karena gerimis ia memegang erat sisi tasnya yang lusuh. Langkah terhenti di depan bangunan kumuh yang tak tersusun rapi. Sedikit mengangkat muka, gadis usia 20an itu menyunggingkan senyum lesunya. Kemudian dia menjatuhkan dirinya di kursi bambu depan rumahnya.

“apa yang kau lakukan, jasmine?”, terdengar suara serak seorang wanita dari dalam.

“jalan jalan maak”, jawabnya lirih.

“gerimis gerimis gini?? Nanti kau sakit nak??”, ucap wanita yang dipanggilnya maak

“sakit bukan musuhku maak dan aku suka gerimis”, sanggahnya

“apa maksudmu?”, Tanya sang emak kembali

“ iya maak…aku tak takut sakit tapi aku takut kalau gerimis tak lagi datang, kalau aku sakit masih ada emak, kalau gerimis tak ada lagi itu tandanya aku akan kehilangan emak”, ucap jasmine dengan lembut.

Terdengar sedikit suara isak sang emak dari dalam.



Senin, 30 Agustus 2010

suratku...untuk sebuah suratan....


dear ateng,


duh...maaf kalau saya selalu menyebutmu seperti itu dan maaf karena saya tak tahu nama aslimu hehe....


dunia kita begitu luas, tapi kita selalu bertemu di ruang sempit ini


hanya kata demi kata yang bisa tersampaikan meski kadang luput dan dengan mudah kita koreksi


kita jauh dari komukasi verbal tapi tidak dengan hati kita


kau sahabat,,,,


sebentar memang pertemuan kita tapi semua terasa begitu jauh kita melalui jalan ini


entah racun apa yang sudah kau bubuhkan ke dalam kalimatmu sehingga dengan mudahnya cerita cerita tabu meluncur dari mulutku ini


tapi terima kasih banyak kawan atas kepercayaanmu padaku dan kemudahanku mempercayaimu


kau bukan manusia sempurna, aku yakin itu :D


tapi hidupmu begitu sempurna


turut bahagia untuk hidupmu kawan


saya pikir cukup untung potngan potongan kata ini


sambung lain waktu.......*dadah2 :D

Senin, 09 Agustus 2010

sungguh bodoh


sungguh menyakitkan memang, saat orang yang kita anggap akan peduli dan menjaga kita ternyata tega membuat kita nihil.


dia yang sekian lama selalu membuat saya berpikir panjang untuk menjaga keutuhan rasa, memaksa otak berpikir positif dan percaya ternyata menyiramkan air comberan ke muka saya.


entah apa yang bersarang di otaknya, napsu??? mungkin...


tak tahu harus apa yang saya lakukan. bertahan pada koridornya atau membuka jalan baru.


sungguh ini perang batin bagi saya. saya merasa sangat bodoh.


ini kelemahan saya sebagai perempuan, tapi sesungguhnya tak semua perempuan seperti saya.

Sabtu, 07 Agustus 2010

belajar dalam hidup dan hidup untuk belajar


hidup untuk belajar

ya...itu yang selalu saya bilang....

Saya akui saya bukan manusia pandai, saya biasa saja...karena saya lebih suka menjadi manusia biasa saja.

Setiap hari selalu ada hal yang bisa kita pelajari. Entah itu dari buku, dari radio, televisi, bahkan bisa juga kita belajar dari hidup orang lain.

Karena hidup tak selamanya butuh teori.

Kadang manusia terlalu sombong saat dia dijunjung dan dianggap bisa, meskipun dia memang bisa.

Misalnya saat ini dia dijunjung tinggi di komunitasnya dan dianggap paling bisa. Tapi apakah iya selamanya ia akan dijunjung tinggi di lingkungan yang lain???

Maka tak sedikit orang yang besar kepala dan tak mau kalah, mengkritisi orang lain tanpa ba bi bu....alias sekarepe dewe....

padahal belum tentu mereka bisa dijunjung di tempat lain.

Nah, saat ini saya sedang belajar mengenai hal di atas, menjadikan diri kita ADA dan berguna dimanapun, meski itu hanya sedikit.

Bukankah kita senang saat kita dihargai dan dianggap orang lain???

Dan saat ini saya benar benar merasa otak saya kosong.

Sepertinya saya rindu masa masa berdiskusi bersama teman teman saya, memutar otak dan meregangkan otot.

Mereka yang membuat saya belajar dan memaknai setiap tindakan.

Saat ini saya benar benar butuh situasi itu....sungguh

Bagaimana dengan hidup anda???