Rabu, 08 September 2010

syukur


bahagia.....bersyukur


rasa syukur itu kadang datang seperti hujan


kecil, banyak dan berkali kali


saat datang tak terbendung.....


akan mengalir bak air bah


semua akan basah


segar


berseri


namun saat rasa syukur kita mengering seperti halnya kemarau


semuanya akan gersang


hampa....kosong.....layu....


dan saat ini saya sedang dihujani rasa syukur


tepatnya mengucap rasa syukur layaknya hujan yang datang tanpa henti...


namun ada masanya


tak hanya syukur


takut akan membanjiri hidup saya dan terhanyut


berilah jeda dengan usaha dan semangat


maka syukur akan hadir kembali


dan menghujani hidup saya


amin

Minggu, 05 September 2010

mari saling mengenal dan berbuat baik


Kira kira berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk mengenal seseorang??? Entah itu dia sahabat, kekasih, atau bahkan orang yang istilahnya hanya mampir di hidup kita. Kadang mungkin kita merasa kalau kita sudah mengenal seseorang luar dalam. Tahu semua aktivitas bahkan kebiasaannya. Tapi sepertinya kita salah.


Hati orang siapa tahu. Bak aktor dalam kehidupan yang sedang mengambil peran dalam hidupnya, berjalan sesuai skenario, atau mungkin orang sedang bermain operet dengan lihainya berganti ganti topeng. Mana kita tahu. Layaknya Tuhan sebagai produser dan si manusia sebagai sang sutradara handal.


Kembali lagi untuk saling mengenal. Seperti halnya saya, anda mungkin juga tanpa sadar untuk mengetahui orang yang ada disekeliling anda. Apakah dia baik, jahat, manis, cantik, jelek, pintar atau bodoh. Oooppss...tak ada manusia bodoh di dunia ini, yang ada adalah mereka yang tanpa sadar dibodohi lingkungannya. Hanya dengan sedikit ucapan lembut, kita mengira dia lembut dan dewasa. Hanya dengan keloyalannya, kita anggap dia begitu baik dan pengertian. sekali lagi saya bilang belum tentu.


Manusia penuh dengan masalah dan biasanya masalah itulah yang menjadikannya sosok yang unik. Sosok yang berbeda dengan manusia lain. Yang membuat kita tak akan pernah bisa membaca pikiran dan hatinya. Kecuali kita punya kemampuan luar biasa untuk membaca pikiran dan hati seseorang. Jadi mulailah kita mengenal orang disekeliling kita dengan lebih baik. Paling tidak dengan berbuat baik dengan sesama. Itu saja saya pikir cukup. Supaya kita tak terperosok dan menjadi penonton yang terbawa emosi bak pemirsa cinta fitri.


Saya bukan manusia super hebat yang selalu bisa berbuat baik, kadang saya egois dan kadang saya memuakan. yah, tulisan ini sekedar untuk mengingatkan diri saya sendiri. Yang sepertinya harus berbalik dan bercermin kembali. Dan saya cukup tersenyum.


sedikit berbagi

Saya dengan bangga mengatakan bahwa saya seorang perempuan. Entah karena latah dengan gembar gembor isu gender atau masalah feminis yang sering dibicarakan teman saya dengan sangat lantangnya. Yang jelas saya bersyukur terlahir sebagai seorang perempuan.

Saya orang yang cukup keras, hidup sedikit berantakan dengan masalah yang tak henti hentinya datang. Yah....yang namanya manusia hidup selalu ada masalah bukan?? dan kalau manusia tak punya masalah, berarti itulah masalahnya.

sedikit terjerumus dalam pergaulan yang orang bilang asik, tapi saya pikir itu biasa saja. asik mungkin untuk orang yang belum tahu dan mengasikn bagi mereka yang sudah "kulino".

Dugem?? Saya pernah.

Ngerokok?? Jujur iya

Sex bebas?? tau sedikit dan belum sampai taraf itu, meski kadang orang bilang munafik. Tapi ini hal yang sangat sensitif untuk dibicarakan, menurut saya.

Kadang saya merasa cukup mampu untuk menjalani hidup saya sendiri tanpa seorang pria. Mengukuhkan kalau jomblo adalah pilihan. Tapi sebenarnya tidak juga, saya akui saya butuh pendamping yang nantinya mamapu menjadi imam saya dan menuntun saya ke jalan yang lebih lurus.

Sebagai seorang anak saya cukup keras, bukannya menentang orang tua, tapi saya selalu merasa mampu karena saya hidup sendiri, tapi saya tahu itu salah. Makanya saya masih begitu menghormati orang tua saya. Saya cinta mereka.

Hidup dalam keluarga besar yang amat sangat kolot yang selalu mengedepankan harga diri dan nama baik. Saya tidak bisa, saya tak suka dipaksa. Kepercayaan dari orang tua saya itu saja sudah cukup. Saya bandel, saya suka seenaknya, tapi saya tak suka membawa nama orang tua saya. Sekali lagi saya katakan saya cinta mereka. dan pada akhirnya saya dicap sebagai pemberontak.

Saya permpuan, saya bangga akan itu, tapi saya tak mau merusak keperempuanan saya. Saya masih bisa lemah, saya masih bisa menangis, saya masih butuh pelukan, saya masih rindu cinta pria. Lalu, akankah perempuan dengan kekuatan gender dan feminisnya harus melepaskan kodrat itu???

Yang jelas, saya hanya manusia. Gender dan feminis menurut saya adalah wujud dari keberadaan perempuan yang membutuhkan tameng seperti baja pelindung bagi mereka yang berperang, yang bisa saya bengkok, hancur atau jatuh. karena hidup ini adalah peperangan. Perang melawan dunia atau bahkan perang melawan diri kita sendiri. jadi bagaimana pandainya kita menjaga tameng itu agar tidak jatuh, bengkok atau hancur. bagi saya itu butuh waktu lama.

terus bagaimana menurut anda??? tulisan ini hanya sekedar ingin berbagi, semua mengalir dari otak saya. Setiap orang punya cara pandang berbeda. Bagaimana dengan anda? silahkan berkomentar

Jumat, 03 September 2010

Saat Mulut Mengingkari Hati……Mari Kompromi

“tidak!!!!”

Kenapa selalu kata itu yang muncul???

Hey kamu yang disana?? Berapa kali harus Aku katakan, jangan ucap “tidak!!!” lagi, karena Aku benci kata itu.

Sungguh, Kau membenci kata itu?? Saya tahu Kau selalu ingin mengatakan “tidak!!!”. Tapi Kau pengecut!! Kenapa kau harus tertutup?? Seperti kentut yang tak menemukan jaln keluar, kena angin duduk nanti Kau!!

Apa?? Kamu bilang Aku pegecut??!! Kamu saja yang terlalu jujur, ayolah tak usah berpura pura. Aku tahu Kamu mau juga kan?? Terlalu lama Kamu kosong, haus akan itu semua!!!

Maaf, Saya tidak ernah munafik. Jujur lebih baik daripada Saya harus sakit. Lebih baik Saya buka pintu lebar lebar, dunia ini tidak kosong, banyak yang akan masuk dan keluar pintu Saya. Apa Kau akan menyombongkan diri dengan kepalsuanmu itu??

Sombong Kamu bilang?? Itu salah besaaaaarrrrr!!!! Aku tak pernah sombong!! Aku hanya membantumu, mengusir si sepi itu!!! Saya mengundang cinta untuk menemanimu.

Sekali lagi “tidak!!!” Saya bilang, bukan cinta yang akan masuk, tapi sakit yang akan menusuk saya sesikit demi sedikit. Saya tak suka kepalsuan!! Saya sudah tahu cinta itu tk pernah dating, tapi kenapa Kau memaksaku untuk menerima semua ucapanmu itu!! Jangan paksa Saya lagi…tolong…biarkan Saya berdamai dengan logika, biarkan ia menemani jalan Saya. Dan tolong Kau juga mengerti.

Sungguhkah Kamu merasa Aku membuatmu didatangi si perih??? Oohh….maafkan Aku…sebenarnya Aku hanya ingin membuatmu merona, tak suka Aku melihatmu layu…sungguh….

Tak apa, lebih baik Saya seperti ini, ijinkan yang lain memasuki Saya. Dan beajarlah dengan jujur, jika Kamu jujur, Saya akan selalu bersahabat dengan logika. Jadikan sarang kita ini indah, segar, ceria, dan mengerti kejujuran. Jika Saya sakit, Saya takut sarang ini akan hancur lebur. Jadi, mualailah belajar untuk berkata “tidak!!!”