Jumat, 03 September 2010

Saat Mulut Mengingkari Hati……Mari Kompromi

“tidak!!!!”

Kenapa selalu kata itu yang muncul???

Hey kamu yang disana?? Berapa kali harus Aku katakan, jangan ucap “tidak!!!” lagi, karena Aku benci kata itu.

Sungguh, Kau membenci kata itu?? Saya tahu Kau selalu ingin mengatakan “tidak!!!”. Tapi Kau pengecut!! Kenapa kau harus tertutup?? Seperti kentut yang tak menemukan jaln keluar, kena angin duduk nanti Kau!!

Apa?? Kamu bilang Aku pegecut??!! Kamu saja yang terlalu jujur, ayolah tak usah berpura pura. Aku tahu Kamu mau juga kan?? Terlalu lama Kamu kosong, haus akan itu semua!!!

Maaf, Saya tidak ernah munafik. Jujur lebih baik daripada Saya harus sakit. Lebih baik Saya buka pintu lebar lebar, dunia ini tidak kosong, banyak yang akan masuk dan keluar pintu Saya. Apa Kau akan menyombongkan diri dengan kepalsuanmu itu??

Sombong Kamu bilang?? Itu salah besaaaaarrrrr!!!! Aku tak pernah sombong!! Aku hanya membantumu, mengusir si sepi itu!!! Saya mengundang cinta untuk menemanimu.

Sekali lagi “tidak!!!” Saya bilang, bukan cinta yang akan masuk, tapi sakit yang akan menusuk saya sesikit demi sedikit. Saya tak suka kepalsuan!! Saya sudah tahu cinta itu tk pernah dating, tapi kenapa Kau memaksaku untuk menerima semua ucapanmu itu!! Jangan paksa Saya lagi…tolong…biarkan Saya berdamai dengan logika, biarkan ia menemani jalan Saya. Dan tolong Kau juga mengerti.

Sungguhkah Kamu merasa Aku membuatmu didatangi si perih??? Oohh….maafkan Aku…sebenarnya Aku hanya ingin membuatmu merona, tak suka Aku melihatmu layu…sungguh….

Tak apa, lebih baik Saya seperti ini, ijinkan yang lain memasuki Saya. Dan beajarlah dengan jujur, jika Kamu jujur, Saya akan selalu bersahabat dengan logika. Jadikan sarang kita ini indah, segar, ceria, dan mengerti kejujuran. Jika Saya sakit, Saya takut sarang ini akan hancur lebur. Jadi, mualailah belajar untuk berkata “tidak!!!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar