Minggu, 05 September 2010

sedikit berbagi

Saya dengan bangga mengatakan bahwa saya seorang perempuan. Entah karena latah dengan gembar gembor isu gender atau masalah feminis yang sering dibicarakan teman saya dengan sangat lantangnya. Yang jelas saya bersyukur terlahir sebagai seorang perempuan.

Saya orang yang cukup keras, hidup sedikit berantakan dengan masalah yang tak henti hentinya datang. Yah....yang namanya manusia hidup selalu ada masalah bukan?? dan kalau manusia tak punya masalah, berarti itulah masalahnya.

sedikit terjerumus dalam pergaulan yang orang bilang asik, tapi saya pikir itu biasa saja. asik mungkin untuk orang yang belum tahu dan mengasikn bagi mereka yang sudah "kulino".

Dugem?? Saya pernah.

Ngerokok?? Jujur iya

Sex bebas?? tau sedikit dan belum sampai taraf itu, meski kadang orang bilang munafik. Tapi ini hal yang sangat sensitif untuk dibicarakan, menurut saya.

Kadang saya merasa cukup mampu untuk menjalani hidup saya sendiri tanpa seorang pria. Mengukuhkan kalau jomblo adalah pilihan. Tapi sebenarnya tidak juga, saya akui saya butuh pendamping yang nantinya mamapu menjadi imam saya dan menuntun saya ke jalan yang lebih lurus.

Sebagai seorang anak saya cukup keras, bukannya menentang orang tua, tapi saya selalu merasa mampu karena saya hidup sendiri, tapi saya tahu itu salah. Makanya saya masih begitu menghormati orang tua saya. Saya cinta mereka.

Hidup dalam keluarga besar yang amat sangat kolot yang selalu mengedepankan harga diri dan nama baik. Saya tidak bisa, saya tak suka dipaksa. Kepercayaan dari orang tua saya itu saja sudah cukup. Saya bandel, saya suka seenaknya, tapi saya tak suka membawa nama orang tua saya. Sekali lagi saya katakan saya cinta mereka. dan pada akhirnya saya dicap sebagai pemberontak.

Saya permpuan, saya bangga akan itu, tapi saya tak mau merusak keperempuanan saya. Saya masih bisa lemah, saya masih bisa menangis, saya masih butuh pelukan, saya masih rindu cinta pria. Lalu, akankah perempuan dengan kekuatan gender dan feminisnya harus melepaskan kodrat itu???

Yang jelas, saya hanya manusia. Gender dan feminis menurut saya adalah wujud dari keberadaan perempuan yang membutuhkan tameng seperti baja pelindung bagi mereka yang berperang, yang bisa saya bengkok, hancur atau jatuh. karena hidup ini adalah peperangan. Perang melawan dunia atau bahkan perang melawan diri kita sendiri. jadi bagaimana pandainya kita menjaga tameng itu agar tidak jatuh, bengkok atau hancur. bagi saya itu butuh waktu lama.

terus bagaimana menurut anda??? tulisan ini hanya sekedar ingin berbagi, semua mengalir dari otak saya. Setiap orang punya cara pandang berbeda. Bagaimana dengan anda? silahkan berkomentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar